Pondok Pesantren Untuk Generasi Milenial
Gambar 1.1
Gambar 1.2
Pondok pesantren
Buntet adalah salah satu pondok yang terkenal di wilayah Cirebon setelah pondok pesantren kempek. Jumlah pondok pesantren nya pun terhitung
banyak, salah satunya adalah Pondok Pesantren
Al-Kautsar,
Tempat dimana adikku menimba ilmu. Pondok pesantren buntet ternyata tidak hanya
satu, Buntet itu adalah nama daerahnya sedangkan pondok pesantrennya
beraneka ragam. Salah satunya adalah pondok
pesantren Al-kautsar. Dulu ketika adikku selesai menimba ilmu di Pondok
pesantren Nurul Iman, dia ingin melanjutkan mondok dan sekolahnya di Cirebon,
yaitu di pondok al-kautsar dan sekolahnya di MAN 3 Cirebon.
Pondok
pesantren yang sekarang dia tempati
memang bukan sebuah pondok yang terkenal,
bahkan jumlah santri nya dapat
dihitung. Itulah yang memudahkan kiyai untuk mengenal dan mengawasi
santri-santrinya. Ternyata di pondok pesantren buntet itu hampir semua pemimpin
pondoknya memiliki ikatan kekerabatan. Jadi, ketika dipondok A tidak ada kiyai
nya, mereka berpindah ke pondok pesantren lain untuk mengikuti pengajian. Kitab
yang dikaji pun beragam. Pondok pesantren adikku ini adalah pondok pesantren
yang dulu nya pernah ditempati oleh saudaraku, kami mendapat info pondok itu
pun dari sodara kami. Setelah mengetahui pondok itu dari sodara kami, akhirnya
kami pun bergegas untuk survei sebelum adikku benar-benar menempati dan belajar
di pondok tersebut.
Hari itu, kami
sekeluarga pun survei sekaligus berjalan-jalan, bukan hanya keluarga kami,
ternyata teman adikku juga ingin ikut survei, karena dia ingin memulai
kehidupannya di pondok pesantren Bersama dengan adikku. Nama adikku adalah Farhan Abdul Aziz, dan temannya Bernama Lukman.
Mereka bersahabat sejak MTs, dan akhirnya MA pun mereka Tinggal bersama di Pondok
pesantren Al-kautsar Buntet. Disana juga terdapat beberapa sekolah swasta, akan
tetapi yang menjadi tujuan utama kami adalah sekolah negeri, jika di sekolah
negeri tidak masuk ya pilihan keduanya adalah sekolah swasta.
Ketika survei
berlangsung ternyata disana aku bertemu dengan teman lama ku, namanya Kaisa.
Dia adalah temanku ketika MTs. Tak lama setelah bertemu dengannya kami sekeluarga
berbincang dengan ibu nyai, karena kebetulan pada saat itu pak kiyai sedang
tidak ada di rumah.
Setelah itu kami
pun pulang, dan setelah sampai di rumah keluargaku bermusyawarah dan akhirnya kami pun sepakat untuk memondokkan adikku di
Pondok Pesantren Al-kautsar tersebut. Dan
saat itu juga ibuku mulai sibuk mengurusi pendaftaran sekolah adikku. Ternyata
di sekolah nya tersebut mengadakan tes sebelum masuk, dan tibalah hari pengetesan. Beberapa
hari setelah tes, akhirnya tibalah hari pengumuman dari tes kemarin, di sekolah MAN 3 Cirebon itu, dan ternyata adikku diterima di
sekolah tersebut.
Akhirnya, tiba
waktu dimana Adikku berangkat ke tempat tinggal barunya, aku pun ikut
mengantarnya, kami sekeluarga pun berangkat pagi-pagi sekitar jam 9, dan sampai
sana sebelum dzuhur. Dan
setelah itu adikku benar-benar tinggal di pondok pesantren tersebut. Jauh dari orang
tua, beda dengan sebelumnya, ketika MTs dia mondok di pondok pesantren Nurul
Iman Ciawigebang yang jaraknya tidak jauh dari rumah kami. Tapi sekarang dia
benar-benar tinggal di kota orang.
Aku hanya sebatas mengantar dan mengunjungi adikku di pondoknya.
Saat acara haul pondok buntet pun aku
ikut hadir disana, ribuan orang hadir disana. Santri dari berbagai pondok hadir
disana, kami semua berdo'a disana. Sesepuh pondok buntet pun berkumpul disana. Saat
kami hendak pulang, karena banyaknya santri dan keluarga santri yang datang Pada
acara haul tersebut jalan pun sangat Macet. Ketika aku sampai di mobil, ibuku
lama sekali sampai ke mobil, setelah dihubungi ternyata ibu ku melewati jalan yang salah. Penyebab nya adalah karna banyak sekali pengunjung
pada saat itu, sehingga sulit untuk mengingat jalan. Namun tak lama ibuku
sampai di tempat parkir mobil kami.
Gambar 1.3
Sekolah MAN 3
Cirebon ini sangat berpartisipasi pada setiap acara-acara yang diadakan oleh
pondok pesantren. Setiap ada kegiatan di pondok pesantren sekolah MAN 3 Cirebon
diliburkan. Bahkan liburnya sekolah di buntet
berbeda dengan sekolah-sekolah pada umumnya, biasanya sekolah itu libur hari
Minggu, tapi di MAN 3 Cirebon hari libur itu berpindah ke hari jum'at, sama
dengan libur di pondok pesantren. Hebat bukan? Tidak semua sekolah bisa menerapkan
hari libur yang sama seperti MAN 3 Cirebon, hanya beberapa sekolah yang
menggunakan sistem tersebut.
Perjalanan saya
disana sangat berkesan setelah mengetahui
kegiatan-kegiatan di pondok pesantren buntet tersebut. Semangat para pengajar dan pelajar di sekolah MAN 3 Cirebon ini mengajarkan kepada kita bahwa mondok
bukan halangan untuk belajar di bangku
sekolah.
Justru sekolah-sekolah pun harus mendukung kegiatan-kegiatan santri, seperti
yang dilakukan sekolah MAN 3 Cirebon tersebut.
Namun di
cirebon ini bukan hanya ada pondok buntet saja, masih banyak lagi yang lainnya,
seperti pondok pesantren kempek, dan pondok pesantren Dar al-Qur'an. Dari mulai
pondok yang khusus mengkaji kitab dan yang khusus mengkaji al-Qur'an.
Perjalananku selama di pondok Buntet Cirebon membuatku tertarik dengan dunia santri. Kota
cirebon itu sudah pantas mendapat gelar Kota Santri karena hampir disetiap
sudut daerahnya terdapat pondok pesantren, baik itu salaf maupun modern.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar